15 Apr 2015, 09:28 WIB

Film “Di Balik 98” Mendapat Sambutan Positif di Australia

Film garapan rumah produksi MNC Pictures Di Balik 98 mendapat kehormatan tayang di ajang Indonesian Movie Festival (IFF) 2015 di Australian Movie Image Center, Melbourne, Australia, Jumat (10/4).

Film karya sutradara Lukman Sardi ini disambut positif warga Australia. Cindy Julia Paramitha selaku Publisher Promo MNC Pictures, mengatakan, di ajang IFF 2015, MNC Pictures mendapatkan kehormatan untuk menayangkan 2 film, yakni 7/24 dan Di Balik 98. Pihak MNC Pictures diwakili produser film Affandi Abdul Rachman, sutradara Lukman Sardi, dan pemeran utama Di Balik 98, Chelsea Islan.

Cindy mengatakan antusiasme penduduk Australia cukup besar saat film tersebut ditayangkan. Banyak penonton yang menilai film itu begitu fenomenal dan luar biasa, baik dari segi penceritaan maupun akting dari para pemainnya. Salah satu pujian dialamatkan ke Chelsea Islan sebagai pemeran utama wanita.

Chelsea bahkan diundang oleh Australian Broadcast Center (ABC), kantor berita terbesar di Australia.  Chelsea pun mengaku bangga bisa mewakili Indonesia, khususnya film Di Balik 98. Ia menceritakan pengalamannya selama syuting serta perjuangannya saat membintangi film tersebut.

Chelsea juga harus mencari data soal peristiwa demonstrasi besar yang berujung dengan tragedi kemanusiaan, sementara saat kejadian, dirinya masih berusia 3 tahun. Untuk mendalami karakternya itu, Chelsea melakukan perjuangan dengan melakukan riset, bertemu orang-orang yang pernah terlibat dalam peristiwa itu, dan juga banyak membaca buku.

“Saya bertemu dengan eks demonstran dan aktivis 98, mengujungi museum reformasi serta melihat almamater yang digunakan pada saat kejadian,” bebernya. Ia juga ingin film tersebut bisa menjadi film pendidikan untuk semua orang, terutama generasi muda Indonesia dan dunia.

“Anak muda zaman sekarang harus bersyukur karena tidak perlu berjuang dan menghadapi insiden seperti itu. Orang-orang yang hidup pada 1998 menghadapi masa-masa sulit. Saat itu mereka punya banyak impian dan harapan yang ingin diwujudkan. Tapi karena situasi, mereka tidak bisa mewujudkan impiannya,” tambahnya.

“Di Balik 98” secara umum mengisahkan reformasi berdasarkan pada kejadian Mei 1998 saat Presiden Soeharto (Amoroso Katamsi) jatuh dan kerusuhan terjadi pada mahasiswa. Diana (Chelsea Islan) mahasiswi yang berasal dari keluarga tentara memutuskan menjadi salah satu aktivis 98 bersama sang kekasih (Boy William) meski mendapatkan tentangan dari keluarga.

Sumber : www.koran-sindo.com

Toyib Abdullah / Gaby Oksavira